5 Cara untuk Menurunkan Asupan Gula

mitos-gula-doktersehat
photo credit: Pexels

Tanpa disadari, manusia modern cenderung mengonsumsi gula jauh lebih banyak dari manusia zaman dahulu. Hal ini disebabkan oleh banyaknya makanan dan minuman yang memiliki kandungan gula dalam jumlah yang tinggi. Masalahnya adalah konsumsi gula berlebihan bisa berimbas pada meningkatnya risiko terkena diabetes dan obesitas.

Gula bisa membuat ketagihan

Pakar kesehatan menyebut rata-rata orang Indonesia mengonsumsi 15,7 gram gula setiap harinya. Jumlah ini melebihi batasan aman konsumsi gula yang sebaiknya dibatasi tak sampai lebih dari 5 persen dari total asupan kalori harian. Ditambah dengan kebiasaan mengonsumsi nasi tiga kali, maka asupan kalori harian masyarakat Indonesia pun bisa menjadi sangat tinggi.

Karena alasan ini pula banyak masyarakat Indonesia yang akhirnya mengalami kelebihan berat badan. Kasus diabetes di Tanah Air juga cenderung sangat tinggi akibat hal ini.

Gula memang bisa menyebabkan ketagihan. Hal ini disebabkan oleh kemampuan gula dalam merangsang produksi hormon dopamine dalam jumlah yang banyak di dalam otak. Otak akan merasa jauh lebih puas, senang, dan tenang akibat keberadaan hormon ini. Masalahnya adalah, otak selalu ingin mendapatkan sensasi puas dan tenang ini sehingga terus menagih asupan gula.

Selain itu, banyak orang yang sedang stres karena faktor pekerjaan atau faktor-faktor lainnya yang ingin mendapatkan kompensasi demi mengatasi rasa stres tersebut. Sayangnya, kompensasi ini bisa berupa makanan atau minuman manis yang memang bisa memberikan sensasi senang dan puas.

Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menurunkan asupan gula

Menurunkan asupan gula bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, apalagi dengan fakta bahwa gula bisa membuat kita ketagihan, namun pakar kesehatan menyebut kita bisa melakukan beberapa hal untuk menurunkannya.

Berikut adalah beberapa cara untuk menurunkan asupan gula harian.

  1. Langsung makan begitu merasa lapar

Banyak orang yang masih memberikan patokan tentang kapan sebaiknya mengonsumsi makan siang, makan malam, dan sarapan. Sebagai contoh, makan siang sebaiknya dilakukan setelah tengah hari dan makan malam dilakukan setelah matahari tenggelam. Padahal, terkadang kita merasa lapar sebelum waktu tersebut.

Jika kita tidak langsung makan saat merasa lapar, bisa jadi kita akan mengonsumsi camilan tidak sehat seperti biskuit, kue, atau makanan yang tinggi gula lainnya. Padahal, nantinya kita juga akan tetap makan nasi. Hal ini tentu akan membuat asupan gula menjadi berlebihan bukan?

Sebaiknya kita segera makan jika sudah merasa lapar meski belum masuk waktu makan. Kita juga sebaiknya tidak menunda-nunda makan demi menjaga konsumsi gula agar tidak berlebihan.

  1. Jangan sembarangan melakukan diet

Terkadang kita menemukan makanan kemasan dengan label diet. Kita lebih tertarik untuk mengonsumsinya padahal bisa jadi label ini tidak sesuai dengan komposisi makanan tersebut. Selain itu, jangan memaksakan diri untuk menerapkan diet ketat karena hal ini justru bisa membuat kita ingin mengonsumsi makanan atau camilan tidak sehat sesekali.

Bukannya membantu menurunkan asupan gula, bisa jadi kebiasaan menerapkan diet kurang tepat justru akan membuat konsumsi gula semakin banyak.

  1. Lebih aktif bergerak

Pakar kesehatan menyebut kebiasaan untuk lebih aktif bergerak seperti lebih sering berjalan kaki atau melakukan olahraga ternyata bisa membantu tubuh menurunkan asupan gula. Hal ini disebabkan oleh aktivitas olahraga, apalagi jika dilakukan di bawah sinar matahari pagi yang hangat, bisa membuat produksi hormon endorphin meningkat.

Hormon ini juga bisa membuat kita merasa senang. Jadi, kita pun tidak akan mudah tergoda untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis.

  1. Mandi air hangat

Mandi air hangat bisa membantu menekan keinginan mengonsumsi makanan dan minuman manis. Lakukanlah selama 10-15 menit saja demi menghilangkan keinginan makan gula.

  1. Jangan biasakan makan saat stres

Saat stres, kita cenderung ingin mengonsumsi makanan enak, termasuk makanan dan minuman manis. Cobalah untuk menggantinya dengan makanan sehat seperti buah-buahan atau kacang-kacangan.

Sumber: Dokter Sehat

Facebooktwitterredditpinterestlinkedintumblrmail