5 Mitos Darah Tinggi (Hipertensi) yang Banyak Dipercaya

penyakit-hipertensi-doktersehat

Kasus darah tinggi atau hipertensi di Indonesia tergolong cukup tinggi. Hal ini biasanya terkait dengan faktor keturunan atau faktor gaya hidup yang tidak sehat. Masalahnya adalah ada cukup banyak mitos yang terkait dengan masalah kesehatan ini. Mitos-mitos ini justru membuat kasus hipertensi dan komplikasi dari penyakit ini semakin meningkat di Indonesia.

Mitos Darah Tinggi (Hipertensi) yang Tersebar dan Banyak Dipercaya

Hipertensi termasuk dalam masalah kesehatan yang tidak bisa disepelekan. Jika sampai masalah kesehatan ini berlanjut menjadi serangan jantung atau stroke, dampaknya bisa sangat mematikan. Karena alasan inilah sebaiknya kita tidak lagi mempercayainya.

Berikut adalah beragam mitos darah tinggi atau hipertensi:

  1. Pemililk riwayat keluarga dengan hipertensi pasti terkena hipertensi

Banyak orang yang memiliki riwayat keluarga baik itu orang tua, kakek-nenek, dan lain-lain dengan masalah hipertensi yakin jika mereka juga akan mengalami masalah kesehatan yang sama di kemudian hari. Mereka pun tidak menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegahnya karena menganggap hal ini sebagai sesuatu yang percum. Padahal, jika mereka mau menerapkannya, risiko terkena hipertensi bisa ditekan dengan signifikan.

Sebagai contoh, jika kita mau menurunkan asupan garam dalam sehari, lebih rajin berolahraga, tidak merokok, mencegah stres, dan tidur cukup setiap malam, maka risiko ntuk terkena hipertensi tentu akan bisa diturunkan.

  1. Sedikit garam pada masakan bisa mencegah hipertensi

Sebenarnya, mitos darah tinggi ini bisa dianggap benar namun juga bisa dianggap sebagai kurang tepat.

Menurunkan pemberian garam pada masakan yang kita olah sendiri memang bisa membantu menurunkan risiko hipertensi, namun pakar kesehatan menyebut sebagian besar konsumsi garam harian kita bukan dari garam dapur bumbu masakan, melainkan dari makanan olahan seperti makanan kalengan, bumbu kemasan, hingga makanan kemasan seperti keripik yang sering kita konsumsi setiap hari.

Jika kita juga tidak membatasi konsumsi makanan dan bahan makanan ini, bisa jadi konsumsi garam harian akan berlebihan dan bisa menyebabkan dampak buruk bagi tekanan darah.

  1. Garam laut lebih sehat

Garam laut disebut-sebut lebih sehat dari garam dapur. Pada kenyataannya, garam laut sebenarnya memiliki kandungan natrium yang setara dengan garam dapur, yakni sebanyak 40 persen. Melihat fakta ini, sebaiknya kita juga membatasi konsumsi garam laut jika memang ingin mencegah tekanan darah tinggi.

  1. Tidak pernah mengalami gejala hipertensi berarti tubuh tetap sehat

Banyak orang yang menganggap tubuh yang tidak mengalami gejala hipertensi seperti sakit kepala atau nyeri dada tidak memiliki masalah kesehatan ini sehingga bisa menerapkan gaya hidup sembarangan. Padahal, dalam realitanya hipertensi termasuk dalam penyakit yang bisa saja tidak menunjukkan gejala apapun hingga akhirnya memicu stroke dan serangan jantung yang mematikan.

Karena alasan inilah pakar kesehatan menyarankan siapa saja untuk mengukur tekanan darah secara rutin demi memastikan gaya hidup sehat apa yang bisa mencegah datangnya hipertensi atau komplikasinya.

  1. Alkohol bisa memberikan manfaat kesehatan bagi jantung

Mereka yang menggemari minuman beralkohol sering menyebut minuman ini bisa memberikan manfaat kesehatan bagi jantung. Padahal, minuman beralkohol jika sembarangan dikonsumsi bisa memicu peningkatan tekanan darah hingga ketidakteraturan denyut jantung.

Terlalu banyak minum alkohol juga telah terbukti terkait erat dengan risiko terkena kematian dini akibat depresi, mengalami kecelakaan, menyebabkan obesitas, memicu kanker, hingga menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida tubuh.

Melihat fakta ini, sebaiknya memang kita harus menghindari minuman beralkohol demi mencegah datangnya masalah tekanan darah tinggi.

Sumber: Dokter Sehat

Facebooktwitterredditpinterestlinkedintumblrmail