Review Film: Terra Willy

Rumah produks Perancis, TAT dan Bac Films merilis animasi berdurasi 90 menit yang berjudul Terra Willy: Planète Inconnue (Terra Willy: Unknown Planet). Terra Wily telah diputar , undangan terbetas, pada tanggal 23 April 2019  di Institut Francais Indonesia, dalam acara European on Screen.

Film animasi garapan sutradara Eric Tosti ini mengisahkan kehidupan seorang anak laki-laki bernama William atau Willy (Timothé Vom Dorp) yang harus terpisah dengan kedua orang tuanya akibat pesawat luar angkasa mereka hancur diserang oleh bebatuan asing.

 

Willy pun terdampar di sebuah planet bersama dengan kapsul antariksa yang tanpa sengaja  terpisah dari badan pesawat tersebut. Di dalam kapsul itu ada sebuah robot bernama Buck (Edouard Baer). Menariknya disini adalah Buck sudah diset menjadi robot yang dapat menolong Willy. Buck mampu mendiagnosa lingkungan sekitar, menentukan skala prioritas, hingga bisa mengetahui suasana hati dan bagaimana cara mengasuh Willy.

Planet tempat Willy terdampar adalah sebuah planet yang belum diketahui dan tidak dikenal, bahkan dapat dikatakan Willy adalah anak pertama yang mendatangi planet ini.

Uniknya batu-batu disini ternyata adalah hewan yang saat mengetahui keberadaan Willy, Buck dan kapsul antariksa, segera merusak kapsul dan membuat Buck menjatuhkan baterai yang menjadi sumber tenaga cadangannya.

Dalam kegiatan mencari tempat untuk dijadikan “base camp” ,  Willy dan Buck  bertemu dengan hewan-hewan aneh dan tumbuhan asing. Tumbuhan asing ini ada yang dapat dimakan dan ada  yang jika disentuh bisa berbahaya.

Willy juga bertemu dengan hewan-hewan yang baik dan satu persatu menjadi temannya. Hewan yang paling dekat dengannya diberi nama Flash.

Suatu saat, Buck mulai kehabisan daya dan terpaksa menjalani mode “sleep on” , untuk dapat memberikan sinyal permintaan tolong kepada pesawat pencari yang berputar-putar di seluruh ruang angkasa mencari Willy .

Willy , Flash dan hewan temannya yang lain, akhirnya bekerja sama saling membantu demi menjaga keselamatan Willy dan berusaha mendapatkan kembali baterai cadangan Buck.mampukah mereka mendapatkannya? Daatkah Willy akhirnya bertemu kembali dengan kedua orang tuanya?

Moment asyik dalam film ini adalah saat digambarkan persahabatan yang terjalin antara Willy dan Flash. Flash sendiri digambarkan sangat lucu dan setia kawan, serta sangat unik, karena dapat melakukan hibernasi saat tidur dan saat terjaga mengalami perubahan bentuk. Flash seolah mengingatkan penonton, layaknya seekor anjing yang setia.

Sangat menarik juga melihat perubahan pribadi Willy, dari pribadi yang tidak mandiri karena selalu ditolong oleh Buck, menjadi sosok mandiri dan belajar berkembang bersama Flash. Flash sangat berusaha untuk menyenangkan Willy dan berusaha membantu Willy untuk melakukan eksplorasi dan memetakan planetnya.

Saya sangat senang dengan alur cerita dan gambar-gambar ceria yang dihasilkan oleh rumah produksi Perancis, TAT. Tak banyak yang mengetahui mengenai TAT , yaitu perusahaan produksi dan studio animasi yang dibuat pada tahun 20003 oleh David Alaux, Eric Tosti dan Jean-François Tosti. Rumah produksi ini termasuk berukuran skala kecil dan bersifat mandiri

Di Perancis, rumah produksi TAT dikenal akan produksi film untuk televisi yang berjudul  The Ace of the Jungle.  Adapun Eric Tosti, juga lebih dikenal sebagai sutradara film animasi untuk televisi.

Sehingga kali ini , Terra Willy adalah film mereka bersama untuk layar lebar dengan durasi 90 menit.  Film ini  dapat disaksikan di layar bioskop pada tanggal 29 Mei 2019, dan sangat direkomendasikan ditonton untuk anak-anak .

Film ini telah memiliki kesepakatan distribusi di 70 negara (tidak termasuk Amerika Serikat) yaitu termasuk Indonesia,  Cina, Rusia, Korea Selatan, Inggris, Spanyol, Kanada, Jerman, Austria, Skandinavia, Polandia, Israel, dan Italia.(Nuty Laraswaty)

Sumber: Cinemags

Facebooktwitterredditpinterestlinkedintumblrmail